Sumatera Barat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
| ||||
Tuah Sakato | ||||
Peta lokasi Sumatera Barat | ||||
Koordinat | 3º 50' LS - 1º 20' LU 98º 10' - 102º 10' BT | |||
Dasar hukum | ||||
Tanggal penting | ||||
Ibu kota | Padang | |||
Gubernur | Marlis Rahman | |||
Luas | 42.297,30 km² Perairan 2,59% | |||
Penduduk | 4.400.000 (2002) | |||
Kepadatan | 104 jiwa/km² | |||
Kabupaten | 12 | |||
Kota | 7 | |||
Kecamatan | 147 | |||
Kelurahan/Desa | 877 | |||
Suku | Minangkabau (88,35%), Batak (4,42%), Jawa (4,15%), Mentawai (1,28%), Lain-lain (1,8%) [1] | |||
Agama | Islam (98%), Kristen (1,6%), Buddha (0,26%), Hindu (0,01%) | |||
Bahasa | Bahasa Minangkabau, Bahasa Melayu/ Bahasa Indonesia | |||
Zona waktu | WIB | |||
Lagu daerah | Ayam Den Lapeh, Kampuang Nan Jauah di Mato, Kambanglah Bungo, Minangkabau, Bareh Solok, Tinggalah Kampuang. | |||
Rumah tradisional | {{{rumah}}} | |||
Senjata tradisional | {{{senjata}}} | |||
Singkatan | {{{singkatan}}} | |||
Referensi: {{{ref}}} | ||||
Situs web resmi: www.sumbarprov.go.id | ||||
(?) |
Sumatera Barat adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, Indonesia. Provinsi ini adalah provinsi terluas kesebelas di Indonesia, dengan ibukota Padang .
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting] Kondisi dan sumber daya alam
[sunting] Geografi
Sumatera Barat berada di bagian barat tengah pulau Sumatera dengan luas 42.297,30 km² . Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km.
Danau yang berada di Sumatera Barat adalah Maninjau (99,5 km²), Singkarak (130,1 km²), Diatas (31,5 km²), Dibawah (Dibaruh) (14,0 km²), Talang (5,0 km²)
Beberapa sungai besar di pulau Sumatera berhulu di provinsi ini, yaitu Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai Inderagiri (disebut sebagai Batang Kuantan di bagian hulunya), Sungai Kampar dan Batang Hari. Semua sungai ini bermuara di pantai timur Sumatera, di provinsi Riau dan Jambi.
Sungai-sungai yang bermuara di pantai barat pendek-pendek. Beberapa di antaranya adalah Batang Anai, Batang Arau, dan Batang Tarusan.
Gunung-gunung di Sumatera Barat adalah Marapi (2.891 m), Sago (2.271 m), Singgalang (2.877 m), Tandikat (2.438 m), Talakmau (2.912 m), Talang (2.572 m).
[sunting] Keanekaragaman hayati
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber keanekaragaman hayati. Sebagian besar wilayahnya masih merupakan hutan alami dan dilindungi.
Dalam hutan tropis di Sumatera Barat dapat dijumpai berbagai spesies langka, misalnya: Rafflesia arnoldii (bunga terbesar di dunia), harimau sumatera, siamang, tapir, rusa, beruang, dan berbagai jenis burung dan kupu-kupu.
Terdapat dua Taman Nasional di provinsi ini: Taman Nasional Siberut yang terdapat di Pulau Siberut (Kabupaten Mentawai) dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman nasional terakhir ini wilayahnya membentang di empat provinsi: Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Selain kedua Taman Nasional tersebut masih ada beberapa cagar alam lainnya, yaitu Cagar Alam Rimbo Panti, Cagar Alam Lembah Anai, Cagar Alam Batang Palupuh, Cagar Alam Lembah Harau, Taman Raya Bung Hatta, dan Cagar Alam Beringin Sakti.
[sunting] Sumber daya alam
Batubara, Batu besi, Batu galena, Timah hitam, Seng, Manganase, Emas, Batu kapur (Semen), Kelapa sawit, Perikanan, Kakao.
[sunting] Sosial
[sunting] Suku bangsa
Mayoritas penduduk Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. Di daerah Pasaman selain suku Minang berdiam pula suku Batak Mandailing. Suku Mentawai terdapat di Kepulauan Mentawai. Di beberapa kota di Sumatera Barat terutama kota Padang terdapat etnis Tionghoa, Keling (India) dan Suku Nias dan di beberapa daerah Transmigrasi (Sitiung, Lunang, Pasaman dan lainnya) terdapat pula Suku Jawa.
[sunting] Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam keseharian ialah bahasa daerah yaitu Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan dan dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman yang berbatasan dengan Sumatera Utara, dituturkan juga Bahasa Batak dialek Mandailing, yang biasanya digunakan suku Batak Mandailing. Sementara itu di daerah Mentawai yang berupa kepulauan dan terletak beberapa puluh kilometer lepas pantai Sumatera Barat, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Mentawai.
[sunting] Agama
Mayoritas penduduk Sumatera Barat beragama Islam. Selain itu ada juga yang beragama Kristen di Kepulauan Mentawai, serta Hindu dan Buddha yang pada umumnya adalah para pendatang.
[sunting] Pendidikan
Perguruan Tinggi di Sumatera Barat:
- Universitas Andalas
- Universitas Negeri Padang
- Universitas Bung Hatta
- Universitas Baiturrahmah
- Universitas Putra Indonesia
- Universitas Ekasakti
- Universitas Muhammadiyyah Sumatera Barat
- Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol
- STAIN Bukittinggi
- STAIN Batusangkar
- STAI Balai Selasa
- STAI MA Bayang
- Institut Teknologi Padang
- STIKes Alifah Padang
- STIKES DHARMASRAYA
- STSI Padang Panjang
- STMIK Indonesia
- STMIK Jayanusa
- STBA Prayoga
- STIE"KBP" Padang
- STIE Dharma Andalas
- STIE Perdagangan
- STIH Painan
- AKBP Padang
- ABA Alaska
- Akademi Teknologi Industri Padang
- Akademi Kebidanan Alifah Padang
- STIFI Yayasan Perintis Padang
[sunting] Permasalahan sosial
Pengangguran, remaja putus sekolah, serta anak jalanan merupakan permasalahan sosial yang umum dihadapi oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Walaupun untuk propinsi Sumatera Barat tingkat pengangguran, anak jalanan dan remaja putus sekolah relatif lebih sedikit.
[sunting] Pemerintahan
[sunting] Daftar kabupaten dan kota
[sunting] Daftar gubernur
No. | Foto | Nama | Dari | Sampai | Keterangan |
1. | Kaharudin Datuk Rangkayo Basa | 1958 | 1965 | ||
2. | Saputro Brotodirejo | 1965 | 1967 | ||
3. | Harun Zain | 1967 | 1977 | ||
4. | Azwar Anas | 1977 | 1987 | ||
5. | Hasan Basri Durin | 1987 | 1997 | ||
6. | Muchlis Ibrahim | November 1997 | 27 Maret 1999 | ||
7. | Dunidja | 27 Maret 1999 | 24 Februari 2000 | Pejabat Gubernur | |
8. | Zainal Bakar | 24 Februari 2000 | 14 Maret 2005 | ||
9. | Thamrin | 14 Maret 2005 | 15 Agustus 2005 | Pejabat Gubernur | |
10. | Gamawan Fauzi | 15 Agustus 2005 | 22 Agustus 2009 | ||
11. | Marlis Rahman | 7 Desember 2009 | incumbent |
[sunting] Perwakilan
Sumatera Barat mengirim 14 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD.
DPRD Sumatera Barat hasil Pemilu Legislatif 2009 tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:[2][3]
Partai | Kursi | % |
---|---|---|
Partai Demokrat | 14 | - |
Partai Golkar | 9 | - |
PAN | 6 | - |
Partai Hanura | 5 | - |
PKS | 5 | - |
PPP | 4 | - |
Partai Gerindra | 4 | - |
PDI-P | 3 | - |
PPP | 3 | - |
PBR | 2 | - |
Total | 55 | 100,0 |
PKB kehilangan kursi yang didudukinya pada periode 2004-2009.
[sunting] Pemerintahan nagari
Sampai tahun 1979 satuan pemerintahan terkecil di Sumatera Barat adalah nagari, yang sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, status Nagari dihilangkan, dan jorong-jorong ditingkatkan statusnya menjadi desa. Kedudukan Wali Nagari dihapus dan administrasi pemerintahan dijalankan oleh para Kepala Desa.
Dengan berlakunya Otonomi Daerah pada tahun 2001, istilah selain "Nagari" beserta keistimewaannya kembali digunakan di Sumatera Barat.
Nagari dipimpin oleh seorang Wali Nagari, dan dalam menjalankan pemerintahannya, Wali Nagari dibantu oleh beberapa orang Kepala Jorong. Wali Nagari dipilih oleh anak nagari (penduduk nagari) secara demokratis. Biasanya yang dipilih menjadi wali nagari adalah orang yang dianggap paling menguasai tentang semua aspek kehidupan dalam budaya Minangkabau, sehingga wali nagari tersebut mampu menjawab semua persoalan yang dihadapi anak nagari.
Dalam sebuah Nagari dibentuk Kerapatan Adat Nagari, yakni lembaga yang beranggotakan Tungku Tigo Sajarangan. Tungku Tigo Sajarangan merupakan perwakilan anak nagari yang terdiri dari Alim Ulama, Cadiak Pandai (kaum intelektual) dan Niniak Mamak para pemimpin suku dalam suatu Nagari. Keputusan keputusan penting yang akan diambil selalu dimusyawarahkan antara Wali Nagari dan Tungku Tigo Sajarangan di Balai Adat atau Balairung Sari Nagari.
[sunting] Perekonomian
[sunting] Tenaga kerja
Sebagaimana di daerah lainnya di Indonesia, penganggura masih merupakan masalah yang masih belum teratasi. Pada tahun 2006, pengangguran terbuka di Sumbar mencapai 48% atau sekitar 853.123 orang.[4][5] Tingginya angka tersebut akibat rendahnya penyerapan tenaga kerja pada hampir semua sektor pembangunan di Sumbar.[5]
[sunting] Pertanian & Perkebunan
23,57%
[sunting] Hutan & Ikan
[sunting] Industri
12,29%
[sunting] Jasa
16,82%
[sunting] Energi dan Mineral
Pada masa ini sudah ditemukan sumber mineral seperti biji besi, timah hitam, mangan berkualitas ekspor, di antaranya berada di Sumiso Kabupaten Solok, Solok Selatan, Dharmas Raya dan Surian (Pantai Cermin Solok).
[sunting] Transportasi
Transportasi udara dari dan ke Sumatera Barat saat ini melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM). Bandar Udara kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini berada di kabupaten Padang Pariaman, lebih kurang 20 km dari pusat kota Padang. Bandar Udara ini mulai aktif beroperasi pada akhir tahun 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing.
Transportasi darat untuk angkutan umum dari dan ke Sumatera Barat berpusat di Terminal Regional Air Pacah, Padang. Terminal ini melayani kendaraan umum antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP). Distribusi jalur antar kota dalam provinsi dari Terminal Regional Air Pacah akan berakhir di wilayah tingkat II yaitu terminal angkutan umum tiap kotamadya atau kabupaten di Sumatera Barat.
Transportasi laut dari dan ke Sumatera Barat berpusat di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang.
Transportasi sungai dari dan ke Sumatera Barat berpusat di Pelabuhan Muara, Padang. Pelabuhan Muara antara lain melayani transportasi menuju Kepulauan Mentawai menggunakan kapal cepat (feri atau speed boat). Pelabuhan ini juga menjadi tempat bersandar kapal-kapal pesiar (yacht).
[sunting] Komunikasi
[sunting] Ekspor & Impor
[sunting] Keuangan & Perbankan
[sunting] Pariwisata, Seni dan Budaya
[sunting] Pariwisata
Di propinsi ini bisa kita temui hampir semua jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, gunung dan ngarai, selain objek wisata budaya. Akomodasi hotel sudah mulai banyak mulai dari kelas melati sampai bintang empat. Agen tour & travel di bawah keanggotaan ASITA Sumatera Barat sudah lebih dari 100 buah. Untuk melengkapi fasilitas penunjang pariwisata, pemerintah juga menyediakan kereta wisata yang beroperasi pada jam-jam tertentu.
Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi wisatawan ialah:
- Jembatan Akar, Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan
- Rumah Gadang Mande Rubiah, Lunang, Pesisir Selatan
- Istana Kerajaan Inderapura, Pancung Soal, Pesisir Selatan
- Benteng Portugis di Pulau Cingkuk, Painan
- Puncak Langkisau, Painan
- Danau Maninjau
- Danau Singkarak
- Danau Diatas dan Dibawah
- Danau Gunung Talang
- Lembah Anai, Padang Panjang
- Panorama Ngarai Sianok, Bukittinggi
- Benteng Fort de Kock, Bukittinggi
- Jam Gadang, Bukittinggi
- Pantai Air Manis, Padang
- Pantai Muaro, Padang
- Pantai Caroline, Padang
- Istana Pagarruyung, Batusangkar
- Harau, Payakumbuh
- Gunuang Merah Putih, Sulit Air
[sunting] Musik
Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatera Barat yang dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat musik tradisional saluang, bansi, talempong, rabab, dan gandang tabuik.
Musik Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
Industri musik di Sumatera Barat semakin berkembang dengan munculnya seniman-seniman Minang yang bisa membaurkan musik modern ke dalam musik tradisional Minangkabau. Perkembangan musik Minang modern di Sumatera Barat sudah dimulai sejak tahun 1950-an ditandai dengan lahirnya Orkes Gumarang.
Elly Kasim, Tiar Ramon dan Yan Juned adalah penyanyi daerah Sumatera Barat yang terkenal di era 1970-an hingga saat ini.
Diantara perusahaan rekaman yang mengembangkan musik Sumatera Barat adalah Minang Record yang terletak di kota Bukittinggi.
Perusahaan-perusahaan rekaman di Sumatera Barat antara lain:
- Minang Record (Bukittinggi)
- Tanama Record (Padang)
- Gita Virma Record (Bukittinggi)
- Planet Record (Padang)
- Pitunang Record (Padang)
- Sinar Padang Record (Padang)
- Caroline Record (Padang)
Saat ini para penyanyi, pencipta lagu, dan penata musik di Sumatera Barat bernaung dibawah organisasi PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta lagu Penata musik Rekaman Indonesia) dan PARMI (Persatuan Artis Minang Indonesia).
[sunting] Tarian tradisional
Tari tradisi bersifat klasik yang berasal dari Sumatera Barat yang ditarikan oleh kaum pria dan wanita umumnya memiliki gerakan aktif dinamis namun tetap berada dalam alur dan tatanan yang khas. Kekhasan ini terletak pada prinsip tari Minangkabau yang belajar kepada alam, oleh karena itu dinamisme gerakan tari-tari tradisi Minang selalu merupakan perlambang dari unsur alam. Pengaruh agama Islam, keunikan adat matrilineal dan kebiasan merantau masyarakatnya juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari tradisi Minangkabau.
Macam-macam tari tradisional dari Sumatera Barat meliputi:
Seni tari tradisional Pencak Silat dari Minangkabau merupakan penggabungan dari gerakan tari dan seni beladiri khas Minang. Pencak Silat di Minangkabau memiliki beberapa aliran, diantara nya aliran Harimau Kumango.Tarian ini biasanya sudah diajarkan kepada kaum pria di Minangkabau semenjak kecil hingga menginjak usia akil baligh (periode usia 6 hingga 12 tahun) untuk dijadikan bekal merantau. Saat ini seni tari pencak silat sudah mendunia dengan terbentuknya federasi pencak silat sedunia IPSF (International Pencak Silat Federation).
[sunting] Rumah Adat
Rumah adat Sumatera Barat disebut Rumah Gadang. Rumah adat asli setiap tiangnya tidaklah tegak lurus atau horizontal tapi mempunyai kemiringan. Ini disebabkan oleh orang dahulu yang datang dari laut hanya tahu bagai mana membuat kapal. Rancangan kapal inilah yang ditiru dalam membuat rumah. Rumah adat jugat tidak memakai paku tapi memakai pasak kayu. Ini disebabkan daerah Sumatera Barat rawan terhadap gempa, baik vulkanik maupun tektonik. Jika dipasak dengan kayu setiap ada gempa akan semakin kuat mengikatnya.[rujukan?]
[sunting] Senjata Tradisional
Senjata tradisional Sumatera Barat adalah Keris. Keris biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, saat sekarang hanya dipakai bagi mempelai pria. Berbagai jenis tombak, pedang panjang, sumpit juga dipakai oleh raja-raja Minangkabau dalam menjaga diri mereka.
[sunting] Makanan
Dalam dunia kuliner, Sumatera Barat terkenal dengan masakan Padang dan restoran padang. Masakan Padang yang terkenal dengan citarasa yang pedas dapat ditemukan hampir di seluruh penjuru Nusantara, dan dapat ditemukan juga di luar negeri.
Beberapa contoh makanan dari Sumatera Barat yang sangat populer adalah Rendang, Sate Padang, Dendeng Balado,Itiak Lado Mudo, Soto Padang, dan Bubur Kampiun
Selain itu, Sumatera Barat juga memiliki ratusan resep, seperti Galamai, Kipang Kacang, Bareh Randang, Dakak-dakak, Rakik Maco, pinyaram, kipang kacang, Karupuak Balado dan Karupuak Sanjai. Makanan ciri khas masing-masing kota dan kabupaten di Sumatera Barat untuk dijadikan buah tangan (oleh-oleh) adalah: Kota Padang terkenal dengan bengkuang dan karupuak balado, Kota Padang Panjang terkenal dengan pergedel jaung dan satenya, Kota Bukittinggi dengan karupuak sanjai, Kota Payakumbuh dengan galamai dan bareh rendang, Kabupaten Agam terkenal dengan palai rinuak dan pensi, serta karupuak kamang yakni kerupuk yang terbuat dari ubi kayu/singkong, Kabupaten Pesisir Selatan dengan rakik maco, Kabupaten Tanah Datar dengan lamang Limo Kaum dan dakak-dakak simabua-nya.
[sunting] Literatur
Literatur sejarah mengenai Sumatera Barat dan kebudayaan Minangkabau secara umum dapat dijumpai antara lain di Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), yang terletak di tengah-tengah objek wisata Perkampungan Minangkabau (Minangkabau Village), kota Padang Panjang, Sumatera Barat.
Di PDIKM banyak tersimpan informasi sejarah masyarakat Minangkabau khususnya semenjak abad 18 (periode penjajahan Belanda) hingga era 1980'an berupa dokumentasi foto mikrograf surat kabar, pakaian tradisional, kaset rekaman lagu daerah, dokumentasi surat-surat kepemerintahan dan alur sejarah masyarakat Minangkabau secara terperinci.
Literatur mengenai Sumatera Barat dan Minangkabau juga akan banyak didapatkan di Perpustakaan KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde) dan di Perpustakaan Universitas Leiden, dua-duanya di Leiden, Belanda.
[sunting] Sejarah Sumatera Barat (Minangkabau)
Sumatera Barat pada masa lalu merupakan inti dari Kerajaan Pagaruyung. Dalam adminisitrasi kolonial Hindia Belanda, daerah ini tergabung dalam Gouvernement Sumatra's Westkust yang juga mencakup daerah Tapanuli. Sejak 1906 wilayah Tapanuli dipisahkan menjadi Residentie Tapanuli. Sedangkan wilayah Kerinci kemudian digabungkan ke dalam Sumatra's Westkust.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, wilayah Sumatera Barat tergabung dalam provinsi Sumatera yang berpusat di Medan. Provinsi Sumatera kemudian dipecah menjadi tiga, yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sumatera Barat merupakan residensi didalam provinsi Sumatera Tengah beserta residensi Riau dan Jambi.
Berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, Sumatera Tengah kemudian dipecah lagi menjadi Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Wilayah Kerinci yang sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci, residensi Sumatera Barat, digabungkan dalam provinsi Jambi sebagai kabupaten tersendiri. Pada awalnya ibukota provinsi baru ini adalah Bukittinggi, namun kemudian dipindahkan ke Padang.
[sunting] Daftar pustaka sejarah Minangkabau
- (id) Buku Alam Takambang jadi Guru, AA.Navis, 1984
- (id) Historiografi Minangkabau
- (id) Buku Sejarah Minangkabau, MD. Mansoer, Bharata, 1970
[sunting] Pers dan media
- ANTARA (Kantor Berita Indonesia) Biro Sumbar
- TVRI Sumatera Barat
- Padang Televisi
- Minang Televisi
- TV E
- Favorite Televisi (FaTV Padang)
- Bukittinggi Televisi (BiTV)
- Harian Padang Ekspres
- Harian Haluan
- Harian Singgalang
- Radio Classy FM
- Radio Jelita FM
- Radio SK FM
- Radio Fanesa 5 FM
- padangmedia.com
[sunting] Catatan dan referensi
- ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
- ^ Febrianti. Wajah Baru Bakal Dominasi DPRD Sumatera Barat. TempoInteraktif. Edisi 19-05-2009
- ^ Hanura Ungguli PPP di DPRD Sumatera Barat. VivaNews. Edisi 19-05-2009.
- ^ Instruments
- ^ a b Kompas Selasa, 18 April 2006
[sunting] Lihat pula
- Daftar Provinsi Indonesia
- Daftar Tokoh Sumatera Barat
- Makanan tradisional Sumatera Barat
- Masakan Padang
- Fenomena Padangisasi
- Restoran Padang
- Suku Minangkabau
- Adat Minangkabau
- Bahasa Minangkabau
- Rumah Gadang
- Uda Uni Sumbar
[sunting] Pranala luar
- (id) Situs resmi pemerintah provinsi
- (id) Profil Demografi Sumbar
- (id) Profil Ekonomi Sumbar
- (id) Profil Wisata Sumbar
- (id) Ekonomi Regional Sumbar
- (id) Statistik Regional Sumbar
- (id) Minang Org Website Komunitas Orang Minang dan Perantau Minang
- (id) Situs Cimbuak.com Portal Komunitas Minang
- (id) Situs Harian Padang Ekspres Koran nasional terbitan Sumatera Barat.
- (id) Situs West-Sumatra.com Portal Parawisata Independen Komunitas Minang bertajuk fotografi
- (id) Antara Sumbar Media online yang memberitakan informasi tentang Sumbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar